Amanda Anak Pesepak Bola

Amanda Anak Pesepak Bola

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amanda Gonzales merupakan anak dari pemain sepak bola Cristian Gonzales.

Sosoknya menjadi sorotan saat kabar pernikahannya dengan Christian Rontini, pesepak bola dari klub Persita Tangerang, beredar.

Kabar bahagia Amanda Gonzales dan Christian Rontini beredar pada Sabtu (28/10/2023).

Amanda Gonzales dan Christian Rontini diketahui terpaut beda usia 6 tahun.

Berikut ini profil Amanda Gonzales.

Amanda Gonzales lahir pada 10 Agustus 1993.

Amanda merupakan putri dari pesepakbola terkenal Tanah Air, Cristian Gonzales, dari pernikahan pertamanya.

Tak heran jika Amanda Gonzales memiliki pesona kecantikan yang memukau dengan garis wajah bule yang diwarisi dari kedua orang tuanya.

Setelah Cristian Gonzales menikah dengan Eva Nurida Siregar, Amanda Gonzales dan adiknya Michael Gonzales ikut tinggal di Indonesia.

Amanda pun diasuh oleh ibu sambungnya Eva sampai sekarang.

Wanita 30 tahun itu menetap di Indonesia dan tinggal di Jakarta dengan keluarga baru sang ayah.

Putri pertama Christian Gonzales itu memutuskan menjadi mualaf bersama ayah dan adiknya pada tahun 2003 silam.

Sejak memeluk agama Islam, Amanda aktif mengikuti kajian keagamaan.

Amanda Gonzales sempat menjalin hubungan dengan Ladislao yang kini jadi kekasih Nathalie Holscher.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Baca juga: Kasus Tonali Bebani Pundak Newcastle

Selain tiga pemain tersebut, media di Italia juga menyebut nama-nama pemain, seperti Nicolo Barella, Federico Gatti, Nicola Zalewski, Nicolo Casale, dan Stephen El Shaarawy, tengah dalam penyelidikan yang dilakukan jaksa Konfederasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan kota Turin. Dalam aturan Italia, pemain dilarang memasang taruhan pada pertandingan profesional di bawah kendali FIGC, UEFA, dan FIFA.

Sebelum kasus judi itu menggemparkan Italia, Ivan Toney, penyerang Brentford dan timnas Inggris, telah menjalani masa hukuman delapan bulan larangan aktif di sepak bola akibat kecanduan judi sepak bola. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menemukan bukti keterlibatan Toney dalam memasang taruhan di sejumlah tim yang dibelanya dalam periode Februari 2017 hingga Januari 2021.

Pemain Newcastle United, Sandro Tonali, menjelang laga Liga Champions melawan AC Milan di Stadion San Siro, Milan, 19 September 2023. Dua pemain Liga Inggris, Tonali dan pemain Aston Villa, Nicolo Zaniolo, diselidiki karena dugaan keterlibatan dalam judi di platform ilegal.

Kasus yang menimpa pesepak bola di Italia dan Inggris menunjukkan betapa riskannya pemain profesional terperangkap dalam dunia judi. Meskipun dalam masyarakat sosial di Eropa berjudi atau memasang taruhan bukan hal yang haram, ada aturan mengikat untuk beberapa profesional, seperti atlet. Para atlet dilarang memasang taruhan di pertandingan olahraga yang menjadi mata pencarian utama mereka.

Bermain judi sejatinya telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi pesepak bola. Di beberapa negara, terutama Inggris, klub dan kompetisi mendapat sokongan dana besar dari rumah taruhan. Selain itu, psikologis atlet yang terbiasa dalam iklim kompetitif, suka tantangan, dan gemar mengambil risiko juga membuat mereka amat besar mengalami kecanduan berjudi.

Baca juga: Ancaman Nyata di Balik Skandal Judi Zaniolo dan Tonali

”Mereka kompetitif secara alami. Berjudi dengan rekan satu tim meningkatkan risiko mereka. Jika ada kultur berjudi di dalam sebuah tim, itu akan merugikan bagi pemain,” ujar Kieran Murray, penulis jurnal ”Predictors of Adverse Gambling Behaviours Amongst Elite Athletes (2023)” kepada BBC.

Dalam survei bertajuk Gambling among Sports People (2020)yang dilakukan National Center for Social Research di Inggris terungkap bahwa atlet lebih memiliki keterbukaan terhadap judi ketimbang masyarakat umum. Sebanyak 39 persen koresponden atlet masuk dalam kategori berisiko alami kecanduan judi. Adapun masyarakat umum hanya 18 persen yang berpotensi masalah judi.

Gelandang Juventus, Nicolo Fagioli, pada laga Liga Champions melawan Paris Saint-Germain di Turin, Italia, 2 November 2022. Fagioli dihukum larangan bermain tujuh bulan karena kasus judi.

Kemudian, empat hal yang melatarbelakangi kultur judi di atlet ialah dukungan dari perusahaan judi (31 persen), terpikat dari sponsor rumah judi di olahraga (27 persen), dipengaruhi rekan satu tim (25 persen), dan kemauan sendiri (10 persen).

Tony Adams, mantan kapten Arsenal, mengatakan, masalah utama pesepak bola profesional saat ini bukan alkohol dan obat-obatan terlarang, melainkan judi. Bersama lembaga nirlaba, Sporting Chance, yang dibentuknya pada 2001, Adams membantu atlet profesional untuk keluar dari ancaman kencanduan perilaku negatif.

Dalam pengalaman saya bersama Sporting Chance, banyak pemain sekarang kecanduan judi. Masalah itu sudah menjadi epidemik di sepak bola profesional.

”Dalam pengalaman saya bersama Sporting Chance, banyak pemain sekarang kecanduan judi. Masalah itu sudah menjadi epidemik di sepak bola profesional,” kata Adams yang memiliki 66 cap bersama timnas Inggris, kepada The Times.

Baca juga: Perputaran Uang Judi Daring Tembus Ratusan Triliun Rupiah Per Tahun

Atlet, pesepak bola khususnya, memang susah mengelak dari kultur berjudi yang memang tidak lepas dari masyarakat di Eropa. Memasang taruhan pada balapan kuda, misalnya, telah dikenal sebagai bagian gaya hidup masyarakat kelas atas Inggris.

Penyerang Brentford asal Inggris, Ivan Toney (kanan), berlatih bersama pemain tim Inggris di fasilitas latihan Tottenham Hotspur Training Ground, Enfield, London, 25 Maret 2023. Toney dihukum delapan bulan larangan bermain karena kasus perjudian.

Alhasil, perlakuan terhadap aktivitas berjudi menghadirkan standar ganda. Pemain mendapat hukuman berat, sedangkan klub dan operator kompetisi mengeruk uang besar dari rumah judi melalui kesepakatan sponsor.

Larangan pemain terlibat di bursa taruhan sepak bola, utamanya yang dijalankan secara daring, disebabkan kekhawatiran pemain terlibat dalam aksi ilegal pengaturan skor. Dengan memasang taruhan di laga timnya, maka pemain bisa saja menyesuaikan penampilannya sesuai dengan taruhan yang dilakukannya.

Frase kekhawatiran pengaturan skor itu yang membuat Toney, Fagiolo, dan (mungkin) Tonali akan menepi lama dari lapangan hijau. Mereka masih bisa berlatih, tetapi tidak bisa tampil di pertandingan.

Baca juga: Indonesia Jadi ”Surga” Promosi Judi Daring

Selain untuk menjauhkan mereka dari sepak bola, hukuman itu juga dibarengi dengan pendampingan psikolog agar mereka bisa melepas dari ketergantungan terhadap judi. Tentu, tidak hanya judi sepak bola, tetapi juga aktivitas judi di kasino atau olahraga lain.

James Grimes, pendiri Big Step yang aktif melakukan kampanye larangan iklan judi di sepak bola, menganggap hukuman kepada pesepak bola akibat skandal judi adalah kemunafikan.

Gelandang Newcastle United, Sandro Tonali, jelang laga Liga Champions melawan AC Milan di Milan, Italia, 19 September 2023. Tonali terancam hukuman berat akibat kasus perjudian.

”Para pemain itu dipaksa menjadi papan reklame berjalan dari kasino daring, tetapi mereka kehilangan pekerjaan jika menggunakan produk tersebut. Itu tidak masuk akal,” ucap Grimes kepada BBC.

Industri sepak bola sejatinya amat ramah terhadap perusahaan judi. The Financial Times menyebut delapan klub Liga Inggris saat ini meraih pendapatan rerata 60 juta pounds (Rp 1,15 triliun) dari sponsor rumah judi. Menurut laporan Gambling Commission, perputaran uang dari judi daring di Inggris berjumlah sekitar 2,3 miliar pounds (Rp 44,37 triliun).

Baca juga: Duet Maut Pinjaman dan Judi Daring

Dari jumlah itu, sekitar 46 persen atau 1,05 miliar pound (Rp 20,41 triliun) berasal dari memasang taruhan di pertandingan sepak bola. Jumlah itu telah melampaui taruhan di balap kuda (33 persen), lalu olahraga lain, seperti tenis (4 persen), kriket (2 persen), dan golf (1 persen).

Di luar klub, kompetisi kasta kedua Inggris, Championship, telah bermitra dengan rumah judi Sky Bet sejak 2013. Memasuki musim kesepuluh, Liga Sepak Bola Inggris (EFL), operator kompetisi, dan 24 klub Championship, menerima pendapatan 40 juta pounds (Rp 771,7 miliar) per tahun dari kemitraan itu. Kerja sama tersebut berdurasi hingga akhir musim 2023-2024.

Besarnya perputaran uang dari rumah judi telah menjadi kekhawatiran banyak pihak di Inggris. FA pun telah mengeluarkan aturan bahwa perusahaan judi tidak boleh lagi hadir di jersei tim mulai musim 2026-2027.

Striker Brentford, Ivan Toney, merayakan golnya ke gawang Arsenal pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Sabtu (11/2/2023). Toney dihukum delapan bulan larangan bermain karena kasus perjudian.

”Sepak bola adalah olahraga besar dan permainan keluarga, tetapi itu dinodai oleh perusahaan judi. Ini waktunya mengambil kebijakan penting untuk melarang kehadiran judi, seperti (iklan) rokok di Formula 1,” ujar eks kiper timnas Inggris, Peter Shilton, dilansir Financial Times.

Berbeda dengan Inggris, Italia telah melarang sponsor judi sejak 2019. Torino melalui SportPesa menjadi tim terakhir yang didukung perusahaan judi pada musim 2018-2019.

Dengan kondisi itu, sulit rasanya bagi pemain dan juga klub, lalu pemangku kepentingan sepak bola, untuk keluar dari candu (uang) judi.

Baiknya, mereka meresapi lirik lagu Judi dari Rhoma Irama, ”Kalau pun kau menang/ Itu awal dari kekalahan”. Fagioli, Tonali, dan Toney telah mengakui ”kekalahan” mereka sehingga untuk sementara bercerai dengan sepak bola yang menjadi napas hidup mereka.