Aspek Berpikir Komputasional Ada

Aspek Berpikir Komputasional Ada

Algorithm Design (Perancangan Algoritma)

Pilar terakhir adalah algoritma, ini merupakan bentuk langkah-langkah atau prosedur sistematis untuk menyelesaikan masalah. Pilar ini juga dapat berbentuk serangkaian instruksi yang harus diikuti untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Contoh penerapannya adalah ketika pemrograman komputer, seorang programmer merancang algoritma untuk menyortir data. Hal ini akan menentukan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan agar mampu mengefisiensikan penyusunan data.

Ide dan Bukan Benda

Karakteristik ketiga dari berpikir komputasional adalah lebih mengutamakan ide atau gagasan daripada benda. Dengan kata lain, dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi, sebaiknya lebih mengutamakan untuk menggunakan konsep komputasional. Tidak hanya itu, ide atau gagasan ini, sebaiknya juga digunakan pada kegiatan sehari-hari, mengatur kehidupan sehari-hari, dan digunakan ketika melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

Pada karakteristik ini, bisa dibilang jika konsep komputasional ini bisa dilatih agar terbiasa untuk menggunakannya. Hal ini perlu dilakukan karena konsep komputasional bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan yang kita jalani. Tidak hanya itu, konsep komputasional bisa mengembangkan kemampuan kita dalam memahami suatu masalah, sehingga dapat menemukan solusi dari suatu masalah dengan mudah.

Karakteristik keempat dari berpikir komputasional adalah saling melengkapi antara teknik dan matematis. Saling melengkapi bisa diartikan layaknya komputer sains yang sangat berhubungan dengan erat dengan berpikir matematis. Bukan hanya melengkapi saja, tetapi kita juga harus terbiasa untuk mengombinasikan antara pemikiran matematis dengan pemikiran teknis.

Ketika melengkapi dan mengombinasikan pemikiran matematis dan pemikiran teknik, maka secara tidak langsung kita sudah bisa membedakan berbagai macam hal yang dapat menguntungkan atau merugikan diri kita. Selain itu, kita akan mudah mengerjakan suatu hal yang sangat berkaitan dengan matematis, seperti membangun suatu bangunan yang dilakukan oleh seorang insinyur atau arsitek.

Melatih otak agar terbiasa untuk mulai berpikir secara matematis, kreatif, terstruktur, dan logis.

Algorithm Design (Perancangan Algoritma)

Perancangan algoritma merujuk pada proses membuat urutan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Dalam berpikir komputasional, perancangan algoritma merupakan langkah penting karena memastikan bahwa solusi yang dihasilkan dapat mengatasi semua kemungkinan kasus dan dapat diselesaikan secara efisien.

Empat langkah konsep berpikir komputasional ini sangat penting dalam pengembangan teknologi dan digunakan dalam berbagai industri dan disiplin ilmu.

Pengertian Berpikir Komputasional

Dikarenakan kita hidup berdampingan dengan teknologi, maka kita perlu berpikir seperti sebuah mesin yang dapat bergerak dengan dinamis. Oleh sebab itu, berpikir komputasional bisa adalah sebuah konsep atau cara untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi ilmu komputer. Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mampu untuk mengamati masalah, memecahkan masalah hingga bisa melakukan mengembangkan solusi dari pemecahan masalah.

Pada dasarnya, berpikir komputasional memang mengadaptasi sebuah pemikiran atau cara kerja yang berasal dari komputer. Akan tetapi, beberapa orang masih beranggapan bahwa berpikir komputasional itu harus memakai aplikasi komputer. Pada kenyataannya yang dimaksud dalam berpikir komputasional tidak harus menggunakan komputer.

Istilah Computational Thinking atau disingkat menjadi CT atau berpikir komputasional untuk pertama kalinya diperkenalkan secara umum pada tahun 1980 dan 1996 oleh Seymor Papert. Seiring dengan berjalannya waktu, di tahun 2014, pemerintah Inggris mulai membawa materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah. Dimasukkannya materi pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan agar para siswa sudah mengenal teknologi sejak dini. Selain itu, pada siswa juga diharapkan mampu berpikir komputasional sejak dini.

Program yang dilakukan oleh pemerintah Inggris itu ternyata didukung oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam bidang teknologi, seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan lain-lain. Fasilitas yang dapat menunjang proses kegiatan belajar tersebut dibantu oleh perusahaan Google melalui pelatihan secara online supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami dan menguasai Computational Thinking (CT).

Pada dasarnya, untuk berpikir komputasional memang tidak mudah atau bisa dibilang membutuhkan usaha yang lebih. Meskipun, susah untuk dilakukan, tetapi kita harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengubah pola berpikir kita menjadi pola berpikir komputasional. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk berpikir komputasional dalam situasi apapun. Jika, sudah terbiasa untuk berpikir komputasional, maka kita akan merasakan dampak positifnya, yaitu dapat berpikir dengan cepat, mudah, dan tepat.

Supaya terbiasa untuk berpikir komputasional, sebaiknya seorang sudah diajarkan sejak dini untuk berpikir komputasional. Alangkah baiknya,  setiap sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai memasukkan kurikulum pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sehingga pola berpikir komputasional sudah bisa ditanamkan sejak dini.

Mendukung Pembelajaran dan Pengembangan

Berpikir komputasional mendukung pembelajaran dengan memberikan alat dan teknik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Ini membantu dalam pengembangan keterampilan baru dan pemecahan masalah yang kompleks.

Mendasar Bukan Menghapal

Karakteristik pertama dari berpikir komputasional adalah mendasar bukan menghapal. Dalam hal ini, yang dimaksud mendasar adalah kemampuan. Setiap manusia yang sudah memiliki kemampuan mendasar, berarti dia sudah bisa memahami suatu hal dengan baik, sehingga akan mudah untuk menemukan solusi dalam suatu permasalahan. Bahkan, orang tersebut bisa mengembangkan solusi dari suatu pemecahan masalah

Lain halnya, dengan seseorang yang memiliki kemampuan berdasarkan menghapal, kemungkinan besar akan sulit untuk menyelesaikan masalah karena tak menutup kemungkinan pemahaman terhadap suatu hal bisa saja lupa. Oleh sebab itu, seseorang yang sudah memiliki kemampuan mendasar dan sudah memahami suatu hal tanpa menghapal, maka bisa dikatakan orang tersebut sudah bisa berpikir komputasional.

Manfaat Berpikir Komputasional dalam Berbagai Bidang

Selain kedua sektor tersebut, penerapan cara berpikir komputasional juga dapat diterapkan pada sektor lainnya, seperti:

Dalam bidang pendidikan, berpikir komputasional membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas, yang esensial untuk kesuksesan akademis dan karir masa depan.

Di sektor kesehatan, berpikir komputasional digunakan untuk analisis data medis, pengembangan algoritma diagnostik, dan perencanaan perawatan, meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan.

3. Teknologi Informasi

Dalam bidang teknologi informasi, berpikir komputasional adalah dasar untuk pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan keamanan siber, memastikan teknologi berfungsi dengan baik dan aman.

Di sektor keuangan, berpikir komputasional memungkinkan analisis pasar, prediksi tren, dan manajemen portofolio yang lebih baik, membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas.

Pemerintah menggunakan berpikir komputasional untuk analisis data, perencanaan kebijakan, dan peningkatan layanan publik, memastikan kebijakan yang lebih baik dan pelayanan yang lebih efisien kepada masyarakat.

Baca juga: Wajib Tahu! 15 Tools Analisis Data Terbaik 2024

Usai sudah penjelasan mengenai cara berpikir komputasi. Dalam penerapannya konsep ini membantu menyederhanakan penyelesaian suatu masalah. Dengan membagi permasalahan ke dalam bagian-bagian kecil yang terstruktur ini akan membantu efisiensi dan efektifitas prosesnya sehingga masalah dapat terselesaikan secara maksimal.

Memecahkan Masalah dengan Sistematis

Berpikir komputasional membantu dalam memecahkan masalah secara terstruktur dengan memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Sehingga hal tersebut memungkinkan pendekatan terorganisir dan juga efisien.

Meningkatkan Kreativitas dalam Solusi

Berpikir komputasional tidak hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang menemukan solusi kreatif. Ini mendorong inovasi dengan memanfaatkan berbagai pendekatan dan ide baru untuk menyelesaikan masalah.